Kamis, 31 Januari 2013

Aku Matahari



Aku ingin seperti matahari. Tak pernah berdusta dan selalu setia. Setia menyinari bumi, membagikan sedikit panasnya walau dirinya merasa begitu panas.

Aku ingin seperti matahari, yang selalu ada menantang pagi, memberi harapan baru, memberikan kesempatan lagi bagi mereka yang ingin memulai sesuatu yang bermanfaat bagi hidupnya.

Aku ingin seperti matahari, jika hendak terbit, bias-bias dari cahayanya memancar indah di sela-sela awan putih yang berliuk-liuk manja di langit.

Aku ingin seperti matahari. Saat terlalu panas bersinar dan dicaci maki, matahari tak pernah marah. Saat cahayanya tertutup awan mendung, matahari tak pernah mengeluh.

Aku ingin seperti matahari, memberikan cahaya bagi bulan, agar di setiap malam kelam, bulan tak merasa pernah gelap dan sendirian.

Aku ingin seperti matahari.

Itu saja.

9113
– Lafaya –

Siapa Lafaya?


Lafaya jelas bukan nama asliku. Itu hanya nama pena. Gabungan dari nama asliku sebenarnya. Jadi tak ada arti yang lebih mendalam.

Aku gadis yang manis. Kupikir begitu.

Aku suka mengamati dan menatap banyak hal. 
Mulai dari anak-anak, karna mereka dan dunia mereka begitu lucu, unik dan menggemaskan. Seringkali aku juga menatap jalanan. Melihat rupa-rupa banyak orang yang pastinya berbeda. Mengamati tempat-tempat baru yang belum pernah kukunjungi sebelumnya. 
Dan satu hal terakhir yang setiap kali aku menatapnya lalu kemudian merasa tentram adalah langit. Ya, langit. Langit pagi hari yang dihiasi semburat cahaya matahari. Langit siang hari yang warna birunya menggembirakan hati. Langit sore hari yang berlatar warna oranye yang bias ke seluruh dunia. Dan langit malam hari, saat bulan dan bintang bermain-main senang di gelapnya malam.

Aku selalu suka itu.

Kini biarkan aku berbagi kisahku. Barangkali ada sesuatu yang bisa membuatmu tersenyum, bisa membuatmu tertawa, bisa membuatmu menghela nafas, bisa membuatmu semakin bersyukur dan ada sesuatu yang bisa kamu petik dari kehidupanku yang selalu aku anggap luar biasa ini.

– Lafaya –

Ini Bukan Diary

Ini bukan diary, jadi aku tak ingin membacanya sendiri.


Barangkali saja, ada sebuah makna dan pelajaran dari kisah-kisah kehidupan normal dan abnormalku. Dari sana, mungkin kalian bisa melihat sisi lain kehidupan anak manusia.

Selamat Membaca,

– Lafaya –